Refleksi Kuliah Pertama Philosophy of Mathematics Education bersama Prof. Marsigit,M.A, Kelas Pendidikan Matematika Internasional di Ruang PPG 2, Selasa, 15 September 2015.
Introduction to Philosophy
of Mathematics Education
Oleh : Agusti Eka
Dyah Larasati
Pertemuan
pertama di isi dengan materi pegantar pada perkuliahan phylosophy of mathematics
education. Namun, pertama tama, kuliah dimulai dengan doa menurut keyakinan
masing-masing.
Dalam pekuliahan
pagi hari itu, Pak Marsigit menyampaikan beberapa hal. Yang pertama beliau sampaikan
adalah tentang pentingnya komunikasi.
Ilmu
apapun itu harus didasari dengan komunikasi yang baik. Kita sebagai makhluk
hidup, harus selalu mengutamakan komunikasi dalam kondisi apapun, dimanapun,
dan kapanpun. Komunikasi yang digunakan harus disesuaikan ke dalam konteks.
Komunikasi pada saat ini harus selalu dilakukan mengingat kemudahan yang dibawa
oleh kemajuan tekhnologi dalam bidang komunikasi. Dewasa ini komunikasi sangat
dimudahkan dengan hadirnya berbagai tekhnologi yang mendukung bahkan dapat
mendukung komunikasi tatap muka walau berda di dua tempat yang berbeda.
Kemudian,
Pak Marsigit menyampaikan tentang kedudukan philosophy
of mathematics education. Philosophy
of mathematics education adalah filsafat pendidikan matematika. Filsafat
bisa tentang apapun, salah satunya adalah filsafat pendidikan matematika. Filsafat
dapat berisi tentang syntax-syntax dalam melakukan sesuatu. Objek filsafat
adalah segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Segala yang mungkin ada
contohnya tanggal lahir seseorang yang belum diketahui, namun terdapat potensi
untuk diketahui. Jika tangal lahir itu sudah diketahui, maka hal itu menjadi
sesuatu yang ada, ada di dalam pikiran. Belajar secara filsafat adalah
mengadakan segalah yang mungkin ada.
Tata
cara dalam berfilsafat, sebelum mengembarakan pikiran, kita harus menancapkan
dan menetapkan hati. Alat belajar filsafat adalah bahasa analog. Salah satu
bahasa analog yang bisa dikembangkan adalah elegi. Dengan membaca elegi berarti
kita sudah mulai belajar untuk menggunakan bahasa analog.
Mengembarakan
pikiran dimaksud siap dalam menghadapi kekacauan dalam pikiran.
Sekacau-kacaunya pikiran adalah calon ilmu. Namun, kekacauan pikiran tidak
boleh turun menjadi kekacauan hati.
Kemudian,
Pak Marsigit menyampaikan metode yang akan digunakan dalam perkuliahan.
Perkuliahan akan diisi dengan tatap muka, refleksi online, membaca referensi
yang ada di blog Pak Marsigit, powermathematics.blogspot.co.id, membuat
komentar pada artikel yang dibaca, dan tes jawab singkat. Tes jawab singkat
tidak bertujuan untuk penilaian seperti tes pada umumnya, namun berfungsi untuk
mengadakan apa yang mungkin ada.
0 komentar:
Posting Komentar